Selasa, Ogos 31, 2021, 06:54 WIB
Last Updated 2021-08-30T23:54:51Z
Sumsel

Tinjau Belajar Tatap Muka di Beberapa SMA di Palembang,HD Beri Pesan Ini kepada Guru dan Siswa

Gubernur Sumsel saat meninjau belajar tatap muka (foto dok.biro humas provinsi Sumsel)


PALEMBANG.Hitspali.com -- Gubernur Sumsel Herman Deru meninjau pembukaan hari pertama proses belajar tatap muka di beberapa SMA di Palembang, Senin (30/8/2021).

Dalam tinjauannya Gubernur Sumsel Herman Deru meminta guru dan pelajar mematuhi protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

"Belajar tatap muka di Sumsel ini adalah pertama kalinya setelah lebih dari 1 tahun terhalang dampak pandemi COVID-19. Kita observasi, observasinya langsung praktik di lapangan, sepertinya kalau dari kesiapan kesiapan infrastruktur sudah cukup kita yakini," kata Herman Deru.

HD juga mengingatkan bahwa belajar tatap muka tidak berarti pandemi Corona telah berakhir. Dia mengingatkan penyebaran virus Corona masih terus terjadi, namun bisa dicegah dengan mematuhi prokes.

"Tapi selalu saya ingatkan kepada seluruh siswa, kita sekolah tatap muka ini bukan berarti COVID sudah tidak ada, maka harus berhati hati," ucap Deru.

Dia menyebut keinginan belajar tatap muka datang dari pemerintah daerah. Herman Deru menegaskan belajar tatap muka bukan sekadar perintah dari pusat.

"Untuk itu kalau ini memang datang dari minat, jadi ini kan timbulnya bukan karena kita ini semata-mata diperintah oleh pusat, ini kan bottom up," ungkapnya.

Herman Deru berharap belajar tatap muka bisa membuat para pelajar bisa mengejar ketertinggalan selama belajar jarak jauh. Terutama, katanya, bagi mata pelajaran yang membutuhkan praktik langsung.

"Saya berharap agar dengan belajar tatap muka ini maka siswa tidak ketinggalan dalam ilmu pengetahuan karena sempat 1 tahun lebih kita harus belajar daring sehingga praktik-praktik ilmu di sekolah terabaikan," tuturnya.

Herman Deru menyampaikan pelaksanaan belajar tatap muka di sekolah harus dilakukan dengan persetujuan orang tua atau wali murid. Dia mengatakan belajar tatap muka digelar dengan kapasitas kelas yang dibatasi dan durasi belajar yang dipersingkat.

"Aturan protokol kesehatan seperti ini kita serahkan ke sekolah masing-masing, tapi pada prinsipnya tuntutan anak-anak untuk sekolah tatap muka ini kita sudah respons. Jadi mudah-mudahan ini dapat menjadikan kita negara yang tidak ketinggalan," jelasnya.

"Yang paling penting adalah tenaga pendidikan harus sudah divaksin dan rata-rata tenaga pendidikan di Sumsel sudah vaksinasi. Sekarang kita sedang berusaha ada alokasi vaksin khusus siswa," sambungnya.(*)