Oleh : Dwiki Sandy (Penggiat RESEI) |
Pance Kite -- Di Tiongkok, barang kebutuhan hidup berlimpah ruah. Setiap hari berbagai jenis barang diangkut dari truk, kereta api, kapal, hingga pesawat terbang guna memenuhi kebutuhan sehari-hari warga Tiongkok. Setiap hari pula barang-barang terjual di toko kelontong, supermarket, mal, hingga online shop. Hebatnya, barang yang terjual itu cukup laris dan sebagian besarnya produk lokal.
Bagaimanakah dengan barang impor? Ada, tetapi tidak banyak. Perilaku warga Tiongkok yang mencintai produk lokal dikarenakan anjuran pemerintah mereka agar perekonomian terus berputar di Tiongkok sehingga negaranya maju dan tidak tergantung pada luar.
Tak beda jauh dari Indonesia, Tiongkok juga memiliki tanah yang subur yang dapat ditanami berbagai macam tumbuhan. Hasil yang diperoleh dapat diolah menjadi bahan pokok dan barang yang bermanfaat lainnya. Pengolahan terhadap bahan makanan pokok diolah dengan sangat baik dan serius sehingga hasil yang tercapai sangat memuaskan konsumen.Tak heran, sayuran dan buah hasil panen mereka cukup besar, enak, dan segar. Barang di pasar terus berganti setiap hari, para penjual pun tidak mau kehilangan pembeli dan ingin menjual hasil yang segar saja. Hal ini membuat warga Tiongkok sangat mencintai produk hasil buminya sendiri.
Bagaimana dengan produk lokal Indonesia?
Eksistensi Produk lokal di Indonesia
Indonesia memiliki banyak sekali produk lokal yang dimiliki yang tentunya memiliki kualitas yang tidak kalah baik dengan produk asing yang saat ini sangat banyak masuk ke negara kita karena adanya arus globalisasi dan juga kebutuhan tiap negara yang membutuhkan produk dari luar. Seperti halnya diketahui bahwa, produk asing seperti teknologi sangat digemari oleh masyarakat Indonesia yang saat ini berperan sebagai konsumen bagi produk luar.
Produk lokal sendiri tentunya tidak kalah kualitasnya dengan produk dari luar yang memiliki merk-merk ternama yang digandrungi oleh sebagian masyarakat Indonesia,adapun contoh dari produk lokal ialah seperti kain batik dan juga songket, dimana keduanya merupakan kain tradisional dari Sumatra Selatan dan juga Jawa. kain tersebut tentunya merupakan kain khas dari suku banjar yang diwariskan secara turun temurun dimana sekarang ini kain sasirangan menjadi sebuah bisnis UMKM bagi sebagian masyarakat banjar.
Indonesia tentunya perlu berbangga dengan kenyataan bahwa banyak sekali budaya yang ada sehingga dapat dimanfaatkan. Selain dari produk lokal berupa kain,masih banyak produk lokal buatan asli dari Indonesia yang tentunya juga dapat menyaingi produk dari luar negri. Bahkan ada produk lokal yang sampai ke mancanegara dengan banyak peminatnya.
Namun yang menjadi perhatian khusus ialah,arus globalisasi yang semakin berkembang dengan pesat yang tidak dapat dihindari,selain itu masuknya produk dalam negri yang merajalela sehingga menguasai pasar di Indonesia.
Mungkin memang banyak produk dalam negri yang diproduksi dan dijual.Namun pada kenyataanya masih banyak masyarakat yang lebih tertarik pada produk luar negri daripada produk dari dalam negri.Hal demikian disebabkan karena adanya era globalisasi telah menguasasi segala kebutuhan hidup masyarakat terutama di Indonesia.
Produk Lokal Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir
Di Kabupaten Penukal Abab Lematang yang terletak di Sumatera Selatan, tempat penulis tinggal, juga banyak potensi produk lokal yang kualitasnya tidak kalah dari kualitas produk luar, berikut beberapa produk lokal asli buatan para pengerajin di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir:
1. Batik PALI
Merupakan batik dengan motif khas PALI, ada berbagai motif, seperti: motif relief candi, motif ikan toman, motif daun balam, motif kampung manis, motif lentera sawit, motif flora fauna werepat serasan, motif teratai ranting, motif batik rindang sawit, motif batik bumi PALI, motif bunga eksotik PALI.
2. Songket PALI
Tenunan khas Sumsel, namun memiliki motif khas daerah seperti, motif ikan toman dan motif sawit.
3. Kerajinan Kayu
Dengan menggunakan kayu mahoni para pengrajin menyulapnya menjadi kerajinan yang memiliki daya tawar. Ada beberapa produk kerajinan kayu, seperti: gelas, asbak, piring, toples, vas bunga, tempat koran, jam dinding, kaligrafi, dan beberapa hiasan lainnya.
4. Tas Rotan
Inovasi rotan ditangan para pengrajin disulap menjadi mahakarya, yang bernilai jual tinggi. Pada pengrajin di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, terus berinovasi untuk mengembangkan produk tas dari rotan ini, sebagai kekayaan kerajinan daerah.
5. Kerajinan Batok
Sekilas batok kelapa menjadi barang berharga dimata orang. Namun dengan kreativitas para pengrajin di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dapat disulap menjadi beraneka ragam benda-benda unik dan menarik, batok kelapa dapat dijadikan cangkir, mangkuk, toples, dan masih banyak lagi.
6. Anyaman
Bambu dan kulit kayu, dapat disulap menjadi sebuah bakul bermata persegi, yang dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga.
7. Batik kayu
Semakin berkembangnya pengetahuan dan teknologi semakin variatif juga produk kerajinan yang diproduksi masyarakat. Salah satunya produk batik. Pada media apapun dapat disulap dan dikreasikan menjadi produk batik. Batik biasanya ditorehkan di atas kain, namun pengerajin dari Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir mengkreasikannya di atas media kayu. Dari sana dapat dihasilkan produk seperti: tempat tisu, tempat pensil, piring, mangkok, congklak, nampan dan lain-lain.
Namun problemnya tetap sama, pada penjualan dan kurangnya minat masyarakat terhadap produk lokal. Sehingga menyebabkan lambatnya perputaran uang sehingga membuat produk kerajinan hasil kreasi putra-putri daerah tersebut, sulit berkembang.
Bagaimana peran pemuda dalam mengembangkan produk lokal
Pemuda merupakan agen perubahan dan perbaikan bangsa. Pemuda mempunyai peranan penting dalam pembangunan di Indonesia. Semangat belajar, kreatif, dan mempunyai keterampilan yang selalu diasah dapat menjadikan pemuda yang berhasil. Sebagai pemuda penerus bangsa dimasa depan diharapkan selektif dalam menggunakan produk luar negeri dan perlu ditanamkan nilai-nilai akan cinta produk lokal Indonesia.
Produk luar negeri yang berada di Indonesia sangat banyak,sehingga masih banyak digunakan oleh masyarakat,cenderung lebih mudah menerima produk atau budaya barat dibandingkan negara asal sendiri dan masih banyak iklan produk-produk luar negeri yang kita lihat. Pemuda seharusnya mampu memperlihatkan kepada masyarakat umum bahwa mencintai produk lokal Indonesia jauh lebih penting dan membawa aspek penting dalam pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
Peran pemuda yang dapat dilakukan dengan mencintai produk lokal, bisa dengan mengadakan webinar atau seminar sebagai bentuk pencerdasan ke masyarakat, mempromosikan di sosial media untuk mengenal produk lokal, memasukkan produk lokal dalam daftar belanja pribadi kita, lalu mengajak teman, sahabat, keluarga dan siapa pun itu untuk bangga belanja produk lokal. Hal itu setidaknya dapat mengurangi angka kemiskinan, pengganguran, kriminalitas, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Mencintai produk lokal sudah menjadi keharusan bagi kita agar produk lokal dapat bersaing dengan produk-produk luar.
Sumber:
-Jurnal: Peran Pemuda dalam Mencintai Produk Lokal Indonesia, (Nurhasanah Pohan, 2020)
-Jurnal: Mencintai Produk Dalam Negri Sebagai Bentuk Nasionalisme Terhadap Indonesia, (Indriana Wijayanti, 2021)
-https://aceh.tribunnews.com/2017/10/22/kecintaan-warga-tiongkok-pada-produk-lokal