Selasa, Februari 21, 2023, 01:02 WIB
Last Updated 2023-02-20T18:02:59Z
FotoTrending

Mengevaluasi Program Beasiswa PALI yang Kurang Tepat Tujuan


Ditulis oleh: Dwiki Sandy (Founder PALI Mengajar yang pernah menjadi Presiden Mahasiswa Universitas Sriwijaya

"Pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mengubah dunia." kata Nelson Mandela Mantan Presiden Afrika Selatan.


Tiga tahun terakhir ini, sejak pandemi melanda Dinas Pendidikan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mengelontorkan anggaran khusus berupa bantuan beasiswa kepada mahasiswa yang berasal dari Kabupaten PALI.


Pada awalnya program ini berjalan ditujukan sebagai bentuk alternatif bantuan bagi mahasiswa yang terkendala biaya kuliah saat pandemi. Namun seiring berjalannya waktu, beasiswa ini juga diperuntukan khusus bagi orang-orang yang dianggap tidak mampu berupa bantuan bulanan selama dua belas bulan, kemudian bisa mengusulkan kembali satu tahun berikutnya dengan syarat melaporkan penggunaan beasiswa di tahun sebelumnya.


Kebijakan yang Kurang Berdampak bagi Masyarakat


Sekilas program ini sangat baik, saya pribadi amat sepakat dengan kebijakan tersebut. Karena membantu mahasiswa untuk tetap melanjutkan pendidikan mereka. 


Namun yang perlu kita telaah bersama, dan menjadi pertanyaan bagi kita semua adalah apa dampak langsung dari program ini, serta apa dampak jangka panjang yang akan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir terima setelah milyaran rupiah pemerintah gelontorkan untuk mahasiswa-mahasiswa ini?


Memang pada dasarnya kebijakan ini amat membantu terutama bagi mahasiswa yang terkendala biaya kuliah, dalam jangka pendek.Tapi hanya memberikan dampak kepada mahasiswa itu saja,tidak kepada masyarakat PALI. Sebab tidak adanya feedback langsung yang kemudian didapatkan oleh masyarakat secara umum atas bantuan ini.


Dibuat Sebagai Investasi bagi Kemajuan PALI


Seharusnya bantuan pemerintah tersebut dianggap sebagai investasi jangka pendek dan jangka panjang untuk kemajuan PALI sendiri. Sama halnya yang dilakukan oleh kebanyakan lembaga pemberi beasiswa lainnya di luar sana.


Sejauh ini hemat saya, bantuan tersebut berguna hanya untuk membantu mahasiswa secara khusus dalam jangka pendek. Namun tidak berguna untuk masyarakat secara umum. Maka, saya menyarankan kepada Dinas terkait, untuk mengevaluasi dan merumuskan ulang kebijakan ini agar lebih banyak memberikan manfaat yang tidak hanya baik bagi mahasiswa saja, tapi juga bagi masyarakat Kabupaten PALI.


Langkah yang Dapat diambil


Langkah yang bisa diambil oleh pemerintah yaitu dengan cara berikut; sebelum bantuan tersebut diberikan kepada calon penerima bantuan beasiswa, seharusnya pemerintah membuat kesepakatan dengan penerima bantuan tersebut, agar nanti dalam proses ketika dia telah menerima bantuan itu,  mereka diwajibkan untuk membuat suatu projek sosial yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Kemudian mereka diberikan kewajiban setelah selesai masa studi untuk mengabdi bagi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Hal ini selain bermanfaat bagi mahasiswa tersebut, tetapi juga bisa berdampak positif bagi kemajuan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir yang sedang membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas.


Untuk mewujudkan hal itu, dibutuhkan pengelola yang baik; mulai dari rekrutmen penerima, proses seleksi yang ketat, pemberian bantuan yang bersifat win-win solution, hingga impact jangka panjang dari program tersebut sekiranya perlu diperhatikan. 


Oleh karena itu saya sangat mendorong hal ini dilakukan guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kemajuan Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Seperti kutipan yang saya cantumkan di atas, bahwa pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk memberikan perubahan, dalam hal ini bagi Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.