Ahad, April 23, 2023, 13:37 WIB
Last Updated 2023-04-23T06:40:43Z
DaerahFotoNasionalTrending

Strategi Pembangunan Daerah dalam Rangka Ulang Tahun PALI Ke 10 : Meningkatkan Ekonomi, Infrastruktur, Pendidikan, Wisata dan Budaya


Seiring dengan perkembangan zaman,pembangunan daerah dalam sebuah negara menjadi sebuah kebutuhan yang tidak bisa dihindari.Salah satu bentuk dari pembangunan daerah adalah membangun sebuah daerah otonomi baru.Membangun sebuah daerah otonomi baru memiliki tantangan tersendiri,karena daerah tersebut belum memiliki dasar yang kuat.Sebuah daerah otonomi baru dapat diartikan sebagai suatu wilayah yang masih terbilang baru dan belum sepenuhnya berkembang. Sebagai daerah yang baru, pembangunan infrastruktur,pertumbuhan ekonomi, pengembangan wisata dan budaya,serta peningkatan indeks pembangunan manusia menjadi faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pembangunannya.


Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir merupakan satu dari daerah otonomi baru yang ada di Indonesia.Sebuah daerah dengan cakupan wilayah terdapat 5 Kecamatan terletak di Provinsi Sumatera Selatan.Saat ini sudah menginjak usia satu dekade.Dalam tulisan ini,saya akan menjelaskan bagaimana membangun sebuah daerah otonomi baru khususnya Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir yang baru berusia 10 tahun,yang difokuskan pada pembangunan bidang ekonomi, infrastruktur,wisata dan budaya,serta pendidikan.


Pertumbuhan Ekonomi


Terdapat beberapa indikator kemajuan pertumbuhan ekonomi daerah menurut berbagai tokoh dan lembaga.


Beberapa di antaranya adalah:


1. Pendapatan per kapita
Pendapatan per kapita merupakan salah satu indikator penting untuk mengukur kemajuan ekonomi suatu daerah. Semakin tinggi pendapatan per kapita suatu daerah, semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan masyarakatnya.


2. Pertumbuhan PDB
Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) suatu daerah merupakan indikator yang umum digunakan untuk mengukur kemajuan ekonomi daerah. Pertumbuhan PDB yang tinggi menunjukkan bahwa daerah tersebut mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik.


3. Investasi:
Investasi yang masuk ke suatu daerah dapat menjadi indikator kemajuan ekonomi daerah. Semakin banyak investasi yang masuk ke suatu daerah, semakin banyak pula peluang kerja yang tersedia bagi masyarakatnya.


4. Infrastruktur
Infrastruktur yang memadai dapat menjadi indikator kemajuan ekonomi daerah. Infrastruktur yang baik dapat memudahkan pergerakan barang dan jasa serta meningkatkan aksesibilitas ke berbagai wilayah.


5. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
IPM adalah salah satu indikator yang mengukur kemajuan suatu daerah dalam aspek kesejahteraan manusia, termasuk di dalamnya aspek kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi. Semakin tinggi nilai IPM suatu daerah, semakin baik kemajuan ekonominya.


Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten PALI


Menurut data dari Bappeda Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, perekonomian Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir tahun 2020 tumbuh sebesar 0,28 persen. Pertumbuhan terjadi hampir pada semua lapangan usaha. Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh usaha dibidang Informasi dan Komunikasi sebesar 11,27 persen, diikuti Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 9,15 persen serta Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial sebesar 8,94 persen. Data tersebut diambil saat masih dalam kondisi pandemi. Pada tahun 2018 pertumbuhan ekonomi mencapai 6,38 persen yang kemudian melambat di tahun 2019 menjadi 6,16 persen. Namun angka tersebut masih berada di atas pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Selatan dan Nasional.


Struktur PDRB Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir menurut lapangan usaha tahun 2020 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu: Pertambangan dan Penggalian (41,50 persen), Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan (15,54 persen) dan Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepada Motor (15,24 persen). Sejak tahun 2015 laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir mengalami fluktuasi, meningkat hingga tahun 2018. Namun melambat di tahun 2019 dan 2020.


Angka PDB perkapita menggambarkan besaran pendapatan yang dapat dinikmati oleh setiap penduduk secara rata-rata dan dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesejahteraan penduduk. Besaran ini terbentuk dari jumlah pendapatan yang timbul dibagi dengan jumlah penduduk. PDRB Perkapita di Penukal Abab Lematang Ilir terus meningkat dari tahun ke tahun. Tahun 2016 PDRB perkapita penduduk Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir sebesar 29,58 juta rupiah pertahun. Angka ini terus meningkat sampai dengan tahun 2019 yang mencapai angka 37,34 juta rupiah pertahun. Namun, menurun di 2020 karena pandemi menjadi 37,24 juta rupiah.


Kemudian jika kita melihat iklim investasi di Penukal Abab Lematang Ilir, dengan masih maraknya tindak kejahatan seperti narkoba, pembunuhan, pencurian, dan kasus kriminalitas lainnya tentu akan berpengaruh pada kekhawatiran dari para investor masuk atau berminat untuk berinvestasi di  Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir.


Pembangunan Infrastruktur


Melihat data sebelumnya, bisa dikatakan bahwa angka pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir masih terbilang baik, hal ini tentu saja menyebabkan meningkatnya pergerakan orang maupun barang. Infrastruktur utamanya yaitu infrastruktur jalan dituntut agar mampu memfasilitasi peningkatan pergerakan orang dan barang tersebut. Keberadaan infrastruktur jalan menjadi sangat vital karena fungsinya adalah untuk mendukung pencapaian tujuan sosial dan ekonomi masyarakat serta menjamin aksesibilitas antar wilayah.


Berdasarkan data olahan Bappeda 2021, panjang jalan kabupaten diseluruh wilayah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir adalah sepanjang 481, 21 km. Jalan dengan kondisi baik sepanjang 240,99 km, kondisi sedang sepanjang 230,77 km, kondisi rusak sepanjang 72,74 km, dan kondisi rusak berat sepanjang 115,69 km.
Kalau kita lihat data persentase jalan mantap atau jalan yang memiliki kerataan permukaan jalan memadai untuk dapat dilalui oleh kendaraan dengan cepat, aman, dan nyaman, tahun 2017-2019, persentase jalan mantap di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir mengalami peningkatan di mana pada tahun 2017 sebesar 50,73%, tahun 2018 sebesar 56,91% dan menjadi 66,71% pada tahun 2019. Tahun  mengalami penurunan karena refocusing anggaran menjadi 58,48%. Angka tersebut masih jauh dari target pemerintah yang menargetkan di angka 96,97%.


Meski termasuk wilayah baru, Penukal Abab Lematang Ilir sudah cukup meningkat pesat dari ketika masih bergabung dengan Kabupaten Muara Enim dalam hal pembangunan jalan. Meskipun belum sepenuhnya baik, tapi pembangunan jalan kerikil dan jalan tanah masih bertahap. Namun sebagian besar jalan sudah permanen yaitu sudah diaspal dan beton. Akan tetapi jalan yang belum permanen juga masih sangat panjang. Hal ini perlu menjadi perhatian khusus bagi pemerintah agar pembangunan jalan di prioritaskan karena dapat menghambat mobilitas manusia dan barang antar wilayah, yang juga bisa berdampak memperlambat gerak roda perekonomian pada wilayah-wilayah tersebut. Kondisi jalan sebagian besar dalam kondisi baik, namun yang dalam kondisi berat juga masih cukup besar.


Selain infrastruktur jalan, masih banyak infrastriktur lainnya yang juga telah dan sedang dibangun di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Seperti: Irigasi, Embung, Normalisasi Sungai, Gedung Polres, Gedung Satuan Brimob, Gedung Pemerintahan, Pos Keamanan, Rumah Sakit, Puskesmas, Kejaksaan, Pasar Rakyat, dan Objek Wisata.


Pengembangan Wisata dan Budaya


Sektor Pariwisata menjadi sektor yang dapat meningkatkan perekonomian di daerah otonomi baru. Dalam mengembangkan sektor pariwisata, harus memperhatikan keindahan alam serta budaya yang ada di daerah tersebut. Wisata menjadi aspek yang tidak kalah penting dalam membangun daerah. Wisata dapat menjadi pendorong utama perekonomian di daerah dan juga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat.


Jika kita lihat dalam satu dekade terakhir, pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir terus berupaya mendorong sektor pariwisata ini, guna meningkatkan kuantitas dan kualitas pariwisata, untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, yang pada akhirnya dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dari sektor pariwisata.


Setidaknya ada beberapa objek wisata yang ada di Penukal Abab Lematang Ilir, seperti; Candi Bumi Ayu, Lapangan Golf, Family Park, Taman Bunga, dan beragam danau alam maupun buatan. Sementara jumlah fasilitas penunjang pariwisata pada 2020 terdiri dari hotel sebanyak 12 unit dan restoran atau rumah makan sebanyak 54 unit. Kita bisa melihat indikator capaian dari jumlah pengunjung tahunan, berdasarkan data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir pada tahun 2017-2020. Tahun 2017 dari 8 objek wisata terdapat sebanyak 41,871 pengunjung, 2018 5,500 pengunjung, 2019 dari 10 objek wisata sebanyak 15,094 pengunjung, 2020 saat pandemik sebanyak 700 pengunjung.


Kemudian pembangunan seni dan budaya juga berkaitan erat dengan pariwisata, pembangunan dibidang ini juga ditujukan untuk melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya daerah serta mempertahankan jati diri dan nilai-nilai budaya daerah ditengah semakin derasnya arus informasi dan pengaruh negatif budaya global. Data dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir jumlah sanggar seni pada tahun 2020 yang ada di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir sebanyak 25 sanggar seni. Selain karya seni budaya, peninggalan cagar budaya memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, dan pendidikan. Di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir terdapat satu situs cagar budaya yang dilestarikan yaitu Candi Bumi Ayu.


Dalam hampir satu dekade ini juga sudah banyak gelaran seni budaya yang telah dilakukan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir baik skala regional maupun nasional. Hal ini tentu berimplikasi mendorong berkembangnya kegiatan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Tantangan kedepan yaitu mengembangkan pusat-pusat-pusat sarana kegiatan seni budaya, menggalakan festival seni dan budaya berskala nasional maupun internasional, serta mengembangkan manajeman pariwisata untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memacu pembangunan infrastruktur yang berkaitan dengan seni dan budaya.


Peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (Aspek Pendidikan)


Jika kita melihat data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Selatan, Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir tahun 2020 mencapai 64,70 meningkat sebesar 0,37 poin dari tahun 2019. Namun nilai ini masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan di mana nilai IPM Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir tahun 2020 berada pada posisi ke-16 dari 17 Kabupaten/Kota se-Sematera Selatan.


Masih rendahnya IPM di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir dipengaruhi oleh faktor RLS (Rata-Rata Lama Sekolah) dan pengeluaran perkapita di mana pada tahun 2020 Rata-Rata Lama Sekolah 7,04 tahun. Sedangkan pengeluaran perkapita tahun 2020 sebesar Rp. 8.196.000. Untuk meningkatkan hal tersebut upaya yang bisa dilakukan adalah dengan meningkatkan rata-rata lama sekolah melalui memberikan ruang belajar kejar paket A, B, dan C bagi masyarakat usia diatas 25 tahun dan peningkatan daya beli masyarakat melalui program pembangunan infrastruktur, penciptaan lapangan pekerjaan, dan wirausaha baru bagi masyarakat.


Kemudian mengenai kondisi pendidikan, hal ini ditentukan oleh ketersedian sarana dan prasarana pendidikan dan tenaga pengajar. Perluasan daya tampung ruang kelas dan penyediaan fasilitas belajar siswa menjadi persyaratan keberhasilan pelaksanaan program wajib belajar. Perluasan daya tampung kelas dilakukan dengan pembangunan gedung kelas baru, rehabilitas gedung SD dan SLTP yang rusak berat dan penempatan guru kontrak di sekolah yang kekurangan guru. Fasilitas pendidikan yang paling utama adalah gedung dan tenaga pengajar. Jumlah sekolah dikatakan memadai apabila dapat menampung seluruh penduduk usia sekolah yang akan melanjutkan pendidikan, demikian juga dengan jumlah guru dianggap memadai apabila mencapai tingkat perbandingan tertentu terhadap murid, sehingga proses belajar mengajar berjalan efektif.


Langkah Strategis yang Dapat Dilakukan


Pembangunan sebuah daerah otonomi baru adalah sebuah tantangan tersendiri karena daerah tersebut belum memiliki dasar yang kuat. Sebagai daerah yang baru, beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam pembangunannya meliputi pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur, pengembangan wisata dan budaya, serta peningkatan indeks pembangunan manusia. Oleh karena itu, melihat data yang telah saya sampaikan di atas, penulis menyarakan beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan untuk membangun Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) yang akan berusia 10 tahun sebagai berikut:

 
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi. 


Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan membawa dampak positif pada masyarakat, seperti peningkatan pendapatan per kapita, pembukaan lapangan kerja, serta kenaikan taraf hidup. Beberapa program yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di PALI antara lain: Pertama, Pengembangan sektor pertanian: PALI memiliki potensi pertanian yang cukup besar dengan lahan pertanian seluas 26.815 ha atau sekitar 16,33% dari total wilayah. Program pengembangan pertanian dapat dilakukan dengan meningkatkan produktivitas dan diversifikasi tanaman, pelatihan petani, serta pemberian bantuan alat pertanian. Kedua, Peningkatan sektor pariwisata: PALI memiliki potensi wisata alam yang menarik, seperti situs candi, danau, dan tempat olahraga. Ketiga, Peningkatan sektor pariwisata dapat dilakukan dengan meningkatkan fasilitas pariwisata, promosi pariwisata secara nasional dan internasional, serta pemberian pelatihan kepada masyarakat tentang pengelolaan wisata yang baik. Keempat, Pembangunan kawasan industri: Dalam rangka meningkatkan investasi dan pembukaan lapangan kerja, perlu dilakukan pembangunan kawasan industri di PALI. Dalam hal ini, pemerintah dapat memberikan insentif kepada investor untuk menanamkan modalnya di PALI.


2. Meningkatkan infrastruktur


Infrastruktur yang memadai akan mempermudah pergerakan barang dan jasa serta meningkatkan aksesibilitas ke berbagai wilayah. Beberapa program yang dapat dilakukan untuk meningkatkan infrastruktur di PALI yaitu dengan pembangunan jalan raya: Pembangunan jalan raya yang baik dapat mempercepat distribusi barang dan jasa di PALI. Program pembangunan jalan raya dapat dilakukan dengan memperbaiki jalan yang rusak, memperluas jalan yang sempit, serta membangun jalan baru yang menghubungkan wilayah yang belum terjangkau. Dalam hal ini, pemerintah dapat menggandeng investor swasta untuk membangun jalan tersebut.


3. Meningkatkan pengembangan wisata dan budaya


Pengembangan wisata dan budaya merupakan faktor penting dalam meningkatkan potensi ekonomi dan memperkenalkan potensi daerah. Beberapa program yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pengembangan wisata dan budaya di PALI antara lain: Pertama, Pengembangan objek wisata: Pengembangan objek wisata dapat dilakukan dengan meningkatkan fasilitas pendukung seperti penginapan, restoran, dan tempat wisata lainnya. Selain itu, pemerintah juga dapat melakukan pengembangan objek wisata baru yang berpotensi untuk menarik pengunjung. Kedua, Pengembangan seni dan budaya: Seni dan budaya merupakan kekayaan yang harus dilestarikan. Pemerintah dapat menggelar acara atau festival seni dan budaya setiap tahunnya untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan seni dan budaya lokal.  Ketiga, Pengembangan kuliner: PALI memiliki kuliner khas, seperti Sagarurung dan beberapa kuliner lainnya yang dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung. Pemerintah dapat memberikan pelatihan dan bantuan kepada pelaku usaha kuliner untuk meningkatkan kualitas produk dan promosi kuliner lokal. Keempat, Pengembangan homestay: Pengembangan homestay dapat meningkatkan pengalaman wisatawan dalam mengenal kehidupan lokal. Pemerintah dapat memberikan pelatihan dan bantuan kepada masyarakat yang ingin menjalankan homestay sebagai usaha sampingan.


4. Peningkatan indeks pembangunan manusia
Indeks


Pembangunan Manusia (IPM) mencerminkan kualitas hidup masyarakat di suatu daerah. Beberapa program yang dapat dilakukan untuk meningkatkan IPM di PALI antara lain: Pertama, Peningkatan akses kesehatan: Pemerintah dapat memberikan bantuan dan pelatihan kepada masyarakat untuk meningkatkan akses kesehatan, seperti penyediaan obat-obatan dan penyediaan fasilitas kesehatan yang memadai.
Kedua, Peningkatan akses pendidikan: Peningkatan akses pendidikan dapat dilakukan dengan memperbanyak sekolah dan fasilitas pendidikan, seperti perpustakaan dan laboratorium. Selain itu, pemerintah juga dapat memberikan beasiswa kepada siswa yang kurang mampu. Ketiga, Peningkatan akses air bersih: Pemerintah dapat melakukan program pembangunan infrastruktur air bersih yang mencakup pengembangan sumur bor, pembangunan jaringan pipa air bersih, dan penyediaan sanitasi yang memadai.
Dalam membangun sebuah daerah otonomi baru, diperlukan strategi yang tepat dan terencana untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan menjalankan langkah-langkah tersebut, harapannya dapat mewujudkan PALI Cemerlang dan Sumsel Gemilang sebagaimana visi yang digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir. Melihat berbagai data yang ada, PALI memiliki potensi besar untuk menjadi daerah otonomi baru yang maju dan sejahtera, semoga dengan bertambahnya usia yang memasuki satu dekade ini, PALI dapat menjadi Kabupaten yang lebih baik lagi dan berdaya saing dikancah nasional. Dirgahayu Kabupaten PALI ke-10 Tahun.


Daftar Pustaka:


Badan Pusat Statistik. (2020). Statistik Sumsel. Palembang: Badan Pusat Statistik Sumsel.
Bappeda Kab. PALI. (2021). Pedoman Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah. PALI: Bappeda Kabupaten PALI.
Kementerian Dalam Negeri. (2017). Pedoman Pengelolaan Wilayah Perkotaan Berbasis Koridor dan Transit Oriented Development. Jakarta: Kementerian Dalam Negeri.
Hendriana, R., & Siti, S. (2019). Evaluasi Kebijakan Infrastruktur Dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi di Wilayah Baru. Jurnal Ekonomi Pembangunan: Kajian Masalah Ekonomi dan Pembangunan Daerah, 20(1), 1-15.
Ardiansyah, R. (2018). Analisis Infrastruktur dan Pembangunan Ekonomi di Indonesia. Jurnal Ekonomi & Studi Pembangunan, 19(2), 105-118.
Hanafi, M., & Rachman, A. (2019). Perencanaan Pembangunan Wilayah Baru Berbasis Pariwisata di Kecamatan Kabaena Kabupaten Bombana. Jurnal Wilayah dan Lingkungan, 7(2), 187-200.


Penulis : Dwiki Sandy (Pemuda Tanah Abang)