![]() |
| Kesepakatan ini lahir dari pertemuan santai tapi serius antara Menteri PKP Maruarar Sirait dan Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir | Foto : PWI |
Jakarta, HPC - Kabar gembira buat wartawan yang masih akrab dengan kontrakan, kos, atau rumah “numpang alamat”. Pemerintah melalui Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menyiapkan 5.000 unit rumah subsidi khusus wartawan se-Indonesia. Targetnya jelas: habis sebelum 2026.
Kesepakatan ini lahir dari pertemuan santai tapi serius antara Menteri PKP Maruarar Sirait dan Ketua Umum PWI Pusat Akhmad Munir di Jakarta, Jumat (5/12). Intinya satu: wartawan juga manusia, dan manusia butuh rumah.
“Saya hormat sama wartawan. Tiap hari ngejar berita, masa pulangnya masih ngejar kontrakan,” ujar Menteri PKP yang akrab disapa Ara.
Tak main-main, Ara langsung melempar tantangan ke PWI. Ia meminta data wartawan calon penerima segera disiapkan dan sosialisasi digencarkan. Targetnya ambisius: 5.000 rumah harus laku sebelum 2026.
Dialog singkat pun jadi penentu.
“Deal, ya?” kata Ara.
“Deal!” jawab Munir tanpa mikir lama.
Munir yang juga Dirut LKBN Antara menyambut program ini dengan penuh semangat. Ia menegaskan PWI siap menggerakkan jaringan wartawan dari pusat sampai daerah agar program ini benar-benar sampai ke yang butuh.
“Ini kabar bahagia buat wartawan yang gajinya sering kalah cepat dari tanggal tua,” ujarnya sambil tertawa.
Program rumah subsidi ini diharapkan jadi solusi nyata bagi wartawan yang selama ini setia meliput, meski urusan punya rumah masih sebatas wacana.

