Khamis, Januari 14, 2021, 21:55 WIB
Last Updated 2021-01-15T00:01:15Z
PALI

Desa Curup Langganan Banjir, Masyarakat Meminta Keseriusan Pemerintah




Hitspali.com PALI--Setiapnya tahun Desa Curup Kecamatan Tanah Abang Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) harus bersiap menghadapi bencana banjir kala masuk  musim penghujan.


Bahkan dalam satu tahun Desa Curup bisa dilanda banjir sebanyak 4-5 kali dengan ketinggian air mencapai 1-1,5 meter.


Karena itulah, tokoh muda asal Desa Curup, Kecamatan Tanah Abang, Kabupaten PALI, Aburizal berharap kepada pemerintah PALI untuk serius dalam mengatasi masalah banjir di desanya. 


Menurutnya, dampak dari banjir di desanya, membuat roda perekonomian desa yang terletak di pinggir Sungai Lematang itu menjadi lumpuh. 



"Aktivitas warga jadi terhambat. Bahkan yang paling parah, akibat dari banjir bisa membuat pertanian gagal panen, kesulitan air bersih, dan bisa juga menimbulkan penyakit kulit," ungkap Aburizal, Kamis (14/1/2021).


Berdasarkan demikian, dirinya berharap pemerintah untuk mengambil langkah kongkrit dalam mencegah banjir di Desa Curup.


"Misalnya membuat tanggul, bendungan, atau sejenisnya. Karena desa kami satu-satunya desa yang rentan terhadap banjir di kabupaten PALI," ujarnya.


Meskipun begitu, ia memberikan apresiasi kepada Pemkab PALI yang selalu memberikan bantuan jika banjir melanda. 


"Saya pribadi mengapresiasi atas perhatian dan kepedulian pemerintah kabupaten PALI, yang setiap kali terjadinya banjir selalu memberikan bantuan berupa bahan pokok, obat-obatan dan lain-lain. Tetapi alangkah lebih baiknya jika pemerintah mengambil langkah yang lebih serius lagi," harapnya. 


Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten PALI, Junaidi Anuar, mengakui bahwa pihaknya telah melakukan monitoring, dan kondisi banjir masih dalam keadaan aman. 


"Sudah dilakukan monitoring,  hingga saat ini kondisi aman dan banjir tersebut juga merupakan banjir tahunan. Terkait permintaan warga, akan dikoordinasikan dengan dinas terkait baik kabupaten maupun pemerintah Provinsi," ujarnya.(MC/*)