![]() |
Peserta sedang mempraktekkan ilmu yang didapat di Lapangan | Foto : Rudyansyah |
HPC,PALI – Di balik kesuksesan proyek-proyek konstruksi besar, tambang, hingga industri migas, terdapat peran penting seorang Rigger atau juru ikat. Mereka adalah personel terlatih yang memiliki kemampuan khusus dalam melakukan pengikatan beban untuk keperluan pengangkatan, pemindahan, maupun instalasi peralatan berat.
Tugas seorang rigger tidak bisa dianggap remeh. Selain harus memahami teknik pengikatan yang tepat, mereka juga dituntut untuk mampu membaca situasi kerja yang penuh risiko. Salah sedikit, nyawa bisa menjadi taruhannya.
“Seorang rigger harus tahu jenis beban, titik angkat yang tepat, serta jenis sling atau tali baja yang sesuai. Itu semua harus diperhitungkan secara presisi,” ungkap Shirotol Mustaqim, salah satu peserta pelatihan rigger di Pertamina Local Community Leader Program (LCLP),Kamis (19/6/2025).
Pelatihan yang diikuti Shirotol Mustaqim diselenggarakan di Mako Batalyon Zipur 2/SG Prabumulih, sebagai hasil kolaborasi antara Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Kabupaten/Kota area operasi, TNI/Polri, SKK Migas Sumbagsel, serta PPSDM Pusdiklat Migas Cepu dan dirancang untuk meningkatkan kompetensi serta keselamatan kerja para calon rigger. Dalam pelatihan ini, peserta belajar teori dasar pengangkatan, teknik komunikasi dengan operator crane, hingga simulasi di lapangan.
Rigger merupakan profesi yang masuk dalam kategori pekerjaan berisiko tinggi. Mereka bekerja berdekatan dengan alat berat, ketinggian, dan sering dalam kondisi cuaca ekstrem. Maka dari itu, seorang rigger wajib memiliki sertifikasi dan kompetensi yang diakui secara nasional maupun internasional.
“Keselamatan adalah prioritas utama. Pelatihan dan sertifikasi ini sangat berguna agar kami tidak hanya bisa mengikat beban, tapi juga memastikan semua dilakukan sesuai prosedur,” tambah Sirot.
Dengan peran krusialnya, rigger menjadi salah satu profesi yang tidak bisa dipisahkan dari dunia industri modern. Mereka adalah penjaga keselamatan di balik setiap pengangkatan besar yang berjalan sukses.
Sekedar informasi Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4 bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, Pemerintah Kabupaten/Kota area operasi, TNI/Polri, SKK Migas Sumbagsel, serta PPSDM Pusdiklat Migas Cepu menggelar Pertamina Local Community Leader Program (LCLP) yang diselenggarakan di Mako Batalyon Zipur 2/SG Prabumulih dari tanggal 10 sampai dengan 23 Juni 2025.
Dalam kegiatan ini, peserta mendapatkan pembekalan wawasan kebangsaan serta pendekatan melalui pelatihan & sertifikasi keahlian pelatihan sesuai bidangnya, seperti teknisi AC, rigger, operator K3, dan pelatihan jurnalistik.(Rdy)