Selasa, Februari 22, 2022, 10:56 WIB
Last Updated 2022-02-24T04:18:03Z
OpiniPance Kite

LOSS LEARNING, Dampak Sosial Pembelajaran Daring

 

 Yusuf Malik, S.Pd
Penggiat Lembaga RESEI (Research and Social Empowerment Institute)

Loss learning di masa PJJ yaitu menurunnya prestasi akademik, hilangnya memori dan pemahaman dalam bidang tertentu, menurunnya keterampilan akademik (seperti berhitung, membaca), menurunnya motivasi belajar, hingga melemahnya karakter positif (dayajuang, kemandirian dan kejujuran).”

 

Pagi ini seperti biasa matahari terbit dari timur. Tentu menyenangkan bagi anak usia sekolah dasar, karena mereka akan mendapatkan uang jajan kembali. Tentu setelah menunggu lebih kurang 24 jam. Namun ada juga anak yang kemudian bergumam karena mengingat bagaimana gurunya menceritakan terjadinya siang dan malam. Sungguh anak yang beruntung, karena mendapatkan pengalaman belajar yang mengesankan. Jika kita menghayati pagi hari ini dengan mengasaskan pada sila pertama dalam pancasila, maka Mahabesar Allah dengan segala penciptaannya, dan Dialah yang menjaga bumi agar tetap pada porosnya.

Pergantian siang dan malam, sudah jamak diketahui oleh anak kelas IX pendidikan formal di Negara kita. Menurut sumber belajar virtual mereka, keajegan matahari terbit dari timur karena bumi berputar pada porosnya, sembari mengelilingi matahari (RashiaFatya: 2021). Jika kita menemui seorang anak kelas IX yang tidak bisa menjelaskan terjadinya siang dan malam, sedangkan sebelumnya ia sudah mendapatkan pelajaran tersebut maka bisa disebut sebagai anak yang mengalami loss learning

Losslearning adalah situasi yang menimpa seseorang atau kelompok, yaitu situasi kehilangan pengetahuan yang sudah didapat. Kehilangan pengetahuan ini tidak bisa diartikan benar-benar kehilangan pengetahuan 100%, tetapi kehilangan 30% juga bisa dikatakan sebagai loss learning.

Ditilik dari asal-muasalnya kalimat losslearning, adalah mengacu pada kondisi anak-anak barat yang  mengalami kemunduran pengetahuan disebabkan libur panjang musim panas. Ritme kegiatan belajar di sekolah tidak ada di dalam rumah selama musim panas. Sehingga ketika musim selanjutnya sudah masuk, banyak siswa harus mengulang pelajar di musim lalu karena mereka kehilangan pengetahuan tersebut.

Baru-baru ini menteri pendidikan kebudayaan dan perguruan tinggi member arahan kepada dunia pendidikan agar berkolaborasi mengatasi peristiwa losslearning yang dialami siswa akibat pandemic covid-19.

"Semua riset kita telah membuktikan bahwa anak-anak Indonesia telah kehilangan satu tahun pembelajaran. Mau buat PJJ (pembelajaran jarak jauh) atau tidak. Bagi yang PJJ rata-rata kehilangan satu tahun pendidikan," kata Nadiem saat rapat di rumah dinas Gubsu, Medan, Senin (25/10/2021).

"Dampak ini bisa sekali permanen, dan bisa menciptakan, kalau tidak berhentikan secepat mungkin, dengan aman, ini bisa menciptakan learning loss terbesar dalam sejarah Indonesia. Karena belum pernah selama ini," ucapNadiem.

Mencoba menggambarkan loss learning yang dimaksud pak menteri Nadiem. Loss learning di masa PJJ yaitu menurunnya prestasi akademik, hilangnya memori dan pemahaman dalam bidang tertentu, menurunnya keterampilan akademik (seperti berhitung, membaca), menurunnya motivasi belajar, hingga melemahnya karakter positif (dayajuang, kemandirian dan kejujuran). Jika anak-anak disekitar kita mengalaminya maka perlu kita cari tahu penyebabnya.

Tidak ada penjelasan secara rinci mengapa system pembelajaran jarak jauh menimbulkan loss learning. Kita bisa menilik sebuah modul karya Dr. Ika dkk dari fakultas psikologi Universitas Diponegoro mengatakan bahwa ada beberapa simpulan yang menggambarkan keadaan yang menyebabkan PJJ berujung pada loss learning. Yang pertama adalah kondisi social, tidak semua orang tua mendapatkan kemapanan secara social. Banyak digambarkan keluarga Indonesia yang tidak memiliki kemampuan member kenyamanan dalam proses belajar jarak jauh rumah. Begitu juga Fasilitas belajar di rumah, dalam pengertian fasilitas secara fisik dan juga kemampuan memanfaatkan fasilitas tersebut secara baik. Keterlibatan pendampingan orang tua, psikologi dan kondisi fisik anak, dan pembelajaran yang dikembangkan di sekolah.


Popmama.com termasuk website keluarga yang cukup popular, mencoba memberikan pilihan kepada keluarga untuk mencoba beberapa hal untuk mengatasi loss learning. Yang pertama Membuat suasana sekolah di dalam rumah, kedua orang tua harus memahami materi, ketiga inovasi pembelajaran: mengenal lingkungan sekitar, keempat menjalin komunikasi dengan guru, kelima mengembangkan bakat yang digemari.

Menilik apa yang disampaikan popmama sangat menggambarkan karateristik masyarakat perkotaan yang cenderung berpola hubungan rasional, ekonomis dan individualistis. Yang kecenderungannya memiliki kemapanan sosial, kondisi ekonominya stabil, orang tua memiliki pendidikan yang cukup untuk mendampingi anak belajar dirumah. Sedangkan kota terdiri dari ragam lapisan sosial yang kompleks.

Tidak semua keluarga memiliki kemampuan mempraktikan tips-tips hebat itu. Mungkin di sinilah pentingnya sebuah kebijaksanaan, atau sering disebut sebagai wisdom yang terkandung di dalam way of life. Yaitu Sebuah RUMAH bukan hanya tempat berteduh dari hujan dan panas, namun rumah memiliki hak dan kewajiban yang luhur yaitu simpul terkecil dari komunitas yang disebut kampong atau kota. Rumah menurut Prof. Dr Hamka dalam bukunya yang berjudul lembaga hidup adalah benteng terakhir dalam mengahadapi perjuangan hidup. Sejatinya rumah satu dengan rumah yang lain harus saling membantu, ibarat benteng jika hanya satu maka mudah roboh, namun jika benteng itu banyak, bahkan hanya berupa gubuk. Maka akan timbul keteguhan, optimis medan karakter positif lainya. Termasuk mental pejuang mengatasi loss learning.

Rumah adalah tempat kembali, tempat mengumpulkan kekuatan untuk menyambung perjuangan lagi. Sesungguhnya sesudah perjuangan, angin akan mereda, tiba masa perseimbangan. Hendaknya seisi rumah meluaskan, seluas-luasnya paham dan mencari titik pertemuan persesuaian paham.

 

Daftar pustaka:

Ika Febrian K dkk. (2021). Modul Mengenal dan Identifikasi Lerning loss Siswa di Masa Pandemi Bagi Guru dan Orang Tua. UNDIP: Semarang.

Iwan kustiwan: Pengertian Dasar dan Karakteristik Kota, Perkotaan, dan Perencanaan Kota.http://repository.ut.ac.id/3999/1/ADPU4433-M1.pdf

https://news.detik.com/berita/d-5782477/nadiem-pjj-ciptakan-learning-loss-terbesar-dalam-sejarah-ri

Rashia Fatya. (2021). Pengertian dan akibat rotasi Bumi.https://www.ruangguru.com/blog/pengertian-dan-akibat-rotasi-bumiDiakses: 22 Februari 2022

Hamka. (1941). Lembaga Hidup.Republika: Jaka


Penulis : Yusuf Malik, S.Pd
                 Penggiat Lembaga RESEI (Research and Social Empowerment Institute)
                 Guru Sosiologi di SMAN 3 Desa Benakat Minyak